Delapan pengusaha kopi Indonesia bertemu dengan pengusaha China untuk membentuk sebuah strategi untuk meningkatkan nilai ekspor ke negara berpenduduk terbesar di dunia.
"Kami berinisiatif mengumpulkan mereka untuk menyusun formula dalam meningkatkan nilai ekspor kopi Indonesia ke China," kata Konsulat Jenderal RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri pada hari Senin, 13 November.
Diskusi tersebut diadakan dalam bentuk diskusi minggu lalu yang juga melibatkan Asosiasi Bisnis Indonesia Cina Selatan (SCIBA), Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (SCAI), dan bisnis dari Guangzhou, Shanghai, dan Hong Kong.
Menurut Silvy, sepanjang Januari-September 2017, ekspor kopi Indonesia ke China menghasilkan pendapatan US $ 34,1 juta. Indonesia saat ini merupakan eksportir kopi terbesar kedua ke China di belakang Vietnam yang berhasil memperoleh pendapatan US $ 368,8 juta.
"Bersama Brasil, Vietnam, dan Kolombia, Indonesia merupakan satu dari empat negara penghasil kopi terbesar di dunia," kata Silvy.
Fakta lain menunjukkan bahwa konsumsi kopi per kapita China terus meningkat dari 15 menjadi 30 persen per tahun. Hal ini signifikan dibandingkan konsumsi kopi dunia 2,3 persen setiap tahunnya.