Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pelabuhan Tanjung Priok bisa menjadi model efisiensi negara dalam pengelolaan pelabuhan.
Budi mengatakan pada rapat efisiensi manajemen pelabuhan pada hari Rabu bahwa efisiensi tersebut sangat penting dalam hal waktu dan biaya.
"Kementerian Perhubungan akan menjadikan Priok sebagai model, kami dapat mengganti 50 sampai 70 persen karyawannya dengan yang baru," katanya.
Kementerian juga akan memulai jadwal kerja baru untuk semua karyawan di kompleks pelabuhan, yang akan membuat pelabuhan buka pada akhir pekan.
"Saat ini, beberapa karyawan bekerja pada akhir pekan, tapi tidak di bank. Kami berharap semua institusi bisa buka pada akhir pekan untuk menjaga arus barang pada hari Sabtu dan Minggu," lanjutnya.
Jadwal kerja yang baru akan meningkatkan efisiensi 60 sampai 70 persen.
"Kami punya tujuh hari kerja, dan kami akan memutuskan ini nanti," menteri tersebut menambahkan.
Budi mencatat bahwa efisiensi pengelolaan pelabuhan perlu ditingkatkan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
"Kami ingin melakukan beberapa perbaikan dan mengurangi biaya untuk meningkatkan volume barang. Karena itu, kami telah mengidentifikasi semua biaya di pelabuhan dan juga di kementerian," ungkapnya.