Jaksa New York untuk menyelidiki perusahaan penjualan pengikut online

Jaksa penuntut New York akan menyelidiki sebuah perusahaan yang, menurut sebuah artikel di New York Times yang dipublikasikan pada hari Sabtu, menjual jutaan pengikut palsu di akun media sosial kepada selebriti dan lainnya yang ingin mendapatkan kehadiran online mereka.

Eric Schneiderman, jaksa agung negara bagian, mengatakan bahwa perusahaannya, Devumi, akan meruntuhkan penggunaan internet sebagai alat untuk transparansi dan demokrasi jika, seperti yang dilaporkan oleh Times, ia menjual apa yang disebut bot menggunakan identitas yang dicuri dari pengguna media sosial sejati.

"Peniruan identitas dan penipuan ilegal menurut hukum New York," tulis Schneiderman di Twitter pada hari Sabtu. "Meningkatnya prevalensi bot berarti suara sungguhan terlalu sering tenggelam dalam percakapan publik kita. Mereka yang bisa membayar paling banyak untuk pengikut bisa membeli jalan mereka untuk pengaruhnya."

Devumi mengiklankan dirinya di situs webnya karena menjual pengikut online untuk berbagai platform media sosial, termasuk Pinterest dan YouTube. Ini menjanjikan pengguna Twitter bahwa mereka dapat membeli hingga 500.000 pengikut tambahan dari perusahaan tersebut, yang menggambarkan dirinya sebagai "berkomitmen pada tujuan meningkatkan kehadiran dan kredibilitas media sosial Anda dengan hasil yang terjamin."

Perusahaan tersebut, yang tidak menanggapi pertanyaan pada hari Sabtu, mengatakan kepada Times bahwa pihaknya tidak menjual pengguna palsu atau mencuri identitas orang-orang nyata.

The Times melaporkan bahwa mereka membeli pengikut dari Devumi dan mengatakan bahwa banyak dari mereka ternyata palsu. Ini mewawancarai beberapa pengguna media sosial nyata yang gambar profil dan rincian biografinya rupanya telah dicuri.

The Times mengatakan aktor terkenal, presenter televisi dan pengusaha termasuk di antara mereka yang membeli pengikut Devumi.

Twitter bekerja untuk menghentikan Devumi dan perusahaan serupa, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu. "Taktik yang digunakan Devumi di platform kami dan yang lainnya seperti yang dijelaskan oleh artikel NYT hari ini telah melanggar kebijakan kami dan tidak dapat diterima oleh kami," kata pernyataan tersebut.
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Label

Arsip Blog

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.