China dan Rusia tidak menunjukkan niat untuk mematuhi peraturan Organisasi Perdagangan Dunia dan Washington seharusnya tidak mendukung keanggotaan mereka di badan perdagangan global, kata administrasi Trump pada hari Jumat (19 Januari).
Dalam laporan yang sangat terucapkan kepada Kongres, Perwakilan Perdagangan AS menyampaikan daftar keluhan tentang praktik perdagangan yang tidak adil oleh Beijing dan Moskow yang menurutnya bertentangan dengan peraturan perdagangan bebas global.
USTR Robert Lighthizer mengatakan bahwa laporan tersebut menunjukkan bahwa "sistem perdagangan global terancam oleh ekonomi utama yang tidak berniat membuka pasar mereka untuk diperdagangkan dan berpartisipasi secara adil."
"Praktik ini tidak sesuai dengan pendekatan berbasis pasar yang secara jelas dibayangkan oleh anggota WTO dan bertentangan dengan prinsip dasar WTO," kata Lighthizer dalam sebuah pernyataan.
Presiden Donald Trump telah menaikkan langkah-langkah pembalasan terhadap mitra dagang asing, terutama China, sebagai bagian dari agenda ekonomi America First-nya yang mengangkatnya menjadi penguasa setahun yang lalu. Itu termasuk penyelidikan perdagangan baru yang agresif terhadap kemungkinan pembuangan aluminium dan baja.
AS memiliki defisit barang dan jasa senilai US $ 309 miliar dengan China pada 2016, dan berada di jalur untuk ekspansi sebesar US $ 10 miliar tahun lalu.
Laporan USTR mengatakan setelah bergabung dengan WTO pada tahun 2001, Beijing secara efektif meninggalkan upaya untuk menerapkan reformasi yang ramah pasar dan malah meningkatkan kontrol pemerintah pusat atas perdagangan sambil membangun hambatan terhadap persaingan asing.
Namun peraturan WTO tidak cukup untuk memperbaiki kebijakan intervensi China, dan Amerika Serikat "keliru" dalam mendukung keanggotaan China pada tahun 2001, kata laporan tersebut.
Dialog AS dengan Beijing sejak Trump menjabat menghasilkan beberapa hasil, seperti akses baru ke pasar China untuk daging sapi AS, namun ini merupakan perubahan sedikit demi sedikit, kata laporan tersebut.
"China bertekad untuk mempertahankan peran utama negara dalam ekonomi dan terus mengejar kebijakan industri yang mempromosikan, membimbing dan mendukung industri dalam negeri sambil secara bersamaan dan secara aktif berusaha untuk menghalangi, merugikan dan menyakiti rekan-rekan asing mereka," kata laporan China tersebut.
Pihak berwenang China juga terus menekan perusahaan Amerika untuk berbagi kekayaan intelektual, kata laporan tersebut.
USTR juga menuduh Moskow "mempercepat penarikan" dari sistem pasar terbuka yang diminta oleh keanggotaan WTO sejak bergabung pada tahun 2012, dengan mengutip perizinan impor yang memberatkan, peraturan bea cukai yang tidak jelas, dan hambatan terhadap impor pertanian.
"Adalah sebuah kesalahan yang memungkinkan Rusia untuk bergabung dengan WTO jika tidak sepenuhnya siap untuk hidup dengan peraturan WTO," kata laporan tersebut.
Sumber: AFP