JPMorgan dapat memindahkan lebih dari 4.000 lapangan kerja di Inggris jika Brexit berbicara mengakibatkan adanya perbedaan peraturan dan kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa, chief executive raksasa perbankan AS tersebut mengatakan pada hari Kamis.
"Jika mereka menentukan bahwa Anda tidak dapat melakukan praktik perdagangan timbal balik, peraturan timbal balik ... Lebih dari 4.000," CEO Jamie Dimon mengatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC di sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Hasil seperti itu bisa merupakan ancaman bagi masa depan London sebagai pusat keuangan, kata Dimon.
Bahwa 4.000 angka pekerjaan mewakili jumlah jangka panjang yang bisa bergerak, kata Dimon, dengan jumlah sebenarnya cenderung lebih sedikit jika Inggris memperoleh persyaratan yang lebih menguntungkan.
Dalam jangka pendek, bank tersebut akan bergerak di antara 500 dan 1.000 pekerjaan, katanya, setelah keluar resmi Inggris dari UE, yang dijadwalkan pada 29 Maret 2019.
Beragam hasil potensial di JPMorgan mencerminkan perubahan prospek Inggris yang mengamankan sebuah kesepakatan yang memberikan bisnis keuangannya terus mengakses pasar Eropa.
Menteri keuangan Inggris mengatakan kepada kepala bisnis di Davos pada hari Kamis bahwa negara tersebut sedang mencari pengaturan seperti itu.
Setelah mengatakan bahwa setelah referendum Juni 2016 tentang keanggotaan Inggris Uni Eropa bahwa sekitar 4.000 pekerjaan akan bergerak, Dimon mengatakan dalam sebuah surat kabar kepada para pemegang saham pada April bahwa kemungkinan akan mengalihkan lebih sedikit pekerjaan ke pusat keuangan Eropa.
Komentar Dimon pada hari Kamis bahwa totalnya bisa berakhir menjadi lebih dari 4.000 mewakili penilaiannya yang paling mencolok mengenai dampak dari Brexit yang keras, dimana Inggris kehilangan akses ke pasar tunggal UE.
Ini adalah salah satu perkiraan tertinggi oleh satu perusahaan keuangan dari jumlah pekerjaan yang akan dikeluarkannya dari Inggris.
Sekitar 10.000 pekerjaan keuangan akan dialihkan dari Inggris atau dibuat di luar negeri dalam beberapa tahun ke depan jika ditolak akses ke pasar tunggal Eropa, sebuah survei Reuters pada bulan September menemukan.
Dilaporkan oleh Lawrence White; Editing oleh Alexander Smith dan David Goodman