Nikel turun paling dalam dua bulan karena reli dolar memicu penjualan dana

Nikel jatuh paling banyak dalam dua bulan di London karena data pekerjaan AS yang tak terduga kuat memicu lonjakan dolar dan aksi jual di pasar logam mulia dan dasar.

Harga nikel merosot sebanyak 5,8 persen menjadi $ 13.185 per ton di London Metal Exchange, mundur dari level tertinggi dua tahun yang terjadi di awal pekan ini karena investor bereaksi terhadap dolar yang rally dan pandangan fundamental yang terguncang oleh kenaikan output di Indonesia.

"Hal tentang nikel adalah logam itu yang bisa didorong dana cukup banyak dalam jangka pendek," Colin Hamilton, managing director riset komoditas di BMO Capital Markets, mengatakan melalui telepon dari London. "Tapi yang pasti dari sudut pandang mendasar, langkah itu bisa dibenarkan."

Setelah mencapai level terendah $ 10.740 pada awal Desember, nikel menguat karena tumpukan saham yang diadakan di London Metal Exchange turun ke level terendah dalam tiga tahun dan melonjak manufaktur global mendorong prospek permintaan komoditas. Namun kekhawatiran pasokan telah kembali kedepan minggu ini karena output mencapai rekor tertinggi di produsen Indonesia PT Aneka Tambang, kata Hamilton.

Antam menjual 2,8 juta metrik ton bijih nikel basah pada tahun 2017, meningkat 285% pada tahun sebelumnya, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Produksi feronikel naik 7 persen menjadi rekor 21.762 ton nikel yang terkandung.

Logam yang digunakan dalam baja tahan karat menanggung beban kerugian karena semua logam kecuali timah jatuh di LME. Tembaga merosot 1,1 persen, menghapus kenaikan mingguan, sementara emas turun paling banyak dalam delapan minggu dan minyak juga merosot.

Aksi jual pada hari Jumat menyoroti kerentanan aset berisiko seperti komoditas terhadap kekuatan dolar, analis ICBC Standard Bank Marcus Garvey mengatakan dalam sebuah surat kabar. "Penjualan bisa jadi sekejap dalam panci, tapi ada baiknya mempertimbangkan kerentanan pasar secara umum terhadap perubahan dalam dinamika kurva imbal hasil AS saat ini, melemahnya dolar AS, aset berisiko lebih kuat."
Share:

Related Posts:

Postingan Populer

Arsip Blog

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.